PelajariJuga: Reaksi Redoks Berdasarkan Bilangan Oksidasi. Pembahasan: 1. Na (s) + H 2 O (l) → NaOH (aq) + H 2 (g) Bilangan oksidasi Na dalam Na = 0. Bilangan oksidasi Na dalam NaOH = +1. Na mengalami peningkatan bilangan oksidasi dari 0 menjadi + 1 itu artinya Na mengalami reaksi oksidasi atau berperan sebagai reduktor. Supayapengetahuanmu semakin luas, perhatikan 10 contoh reaksi oksidasi dan reduksi berikut ini: 12 contoh reaksi oksidasi dan reduksi dalam bentuk tabel No Reaksi Redoks Reduktor Oksidator 1 2 Na + Cl2 → 2 NaCl Na Cl2 2 2 Na + O2 → Na2O2 Na O2 3 2 Na + 2 H2O MATERI SELANJUTNYA 11 Aturan Bilangan Oksidasi yang Wajib Dihafalkan; MATERI Cudalam Cu 2 O teroksidasi dan tereduksi sekaligus dalam reaksi diatas. Contoh menentukan Reduktor dan Oksidator; contoh 01. Cu + 4NHO3 → Cu(NO3)2 + 2NO2 + 2H2O. tentukan bilangan oksidasi unsur - unsur terlebih dahulu. BO Cu pada Cu = 0. BO Cu pada Cu(NO3)2 = +2. BO N pada HNO3 = +5. BO N pada NO2 = +4. BO H pada HNO3 = +1. BO H pada H2O = +1 Tuliskancontoh reaksi autoredoks dan tentukan perubahan bilangan oksidasinya - 38007337 jjaehyun123 jjaehyun123 01.02.2021 Kimia Sekolah Menengah Atas terjawab • terverifikasi oleh ahli Tuliskan contoh reaksi autoredoks dan tentukan perubahan bilangan oksidasinya pls bantuin:) 1 Lihat jawaban nitip ya jee Assalamu'alaikum izin ngerekam mau tRKSIR. Reaksi redoks bisa dikatakan salah satu reaksi yang terjadi dimana-mana, bahkan di tubuh manusia pun juga mengalami reaksi redoks khususnya dalam proses pernapasan. Reaksi redoks ini sendiri dapat dijelaskan secara penerapan kimia dimana pada reaksi ini terjadi proses oksidasi dan reduksi yang terjadi secara bersamaan. Selain dalam tubuh manusia, prinsip reaksi redoks banyak diterapkan dalam baterai sehingga mampu menghasilkan energi listrik. Dalam reaksi redoks ini memiliki beberapa perbedaan dengan reaksi kimia biasa. Pada artikel ini akan dibahas pengertian redoks, bilangan oksidasi, cara penyetaraan reaksi serta contohnya. Kita sering menemukan bagian logam besi mengalami korosi di sekitar kita, itu merupakan salah satu contoh reaksi redoks yang mudah ditemui pada lingkungan. Korosi pada logam tersebut disebabkan karena adanya sifat oksigen bebas di udara yang mengoksidasi logam tersebut. Pengertian Reaksi Redoks Reaksi redoks adalah kependekan dari reaksi reduksi-oksidasi adalah arti reaksi kimia yang dapat menyebabkan perubahan keadaan oksidasi suatu jenis partikel atom. Setiap reaksi redoks selalu melibatkan proses reduksi dan proses oksidasi yang saling berkomplementer dan melibatkan proses transfer elektron antar atom yang bereaksi. Reaksi redoks mencakup semua reaksi kimia dimana atom berubah dari tingkat oksidasinya bisa lebih tinggi atau lebih rendah. Proses oksidasi merupakan hilangnya elektron atau terjadinya peningkatan keadaan oksidasi suatu atom, molekul ataupun ion. Sedangkan proses reduksi adalah penambahan elektron atau penurunan keadaan oksidasi dari suatu molekul, atom, ataupun ion. Proses reduksi-oksidasi melibatkan transfer elektron, transfer hidrogen ataupun transfer oksigen. Bilangan Oksidasi Bilangan oksidasi adalah angka yang menunjukkan keadaan oksidasi suatu atom dan menunjukkan berapa elektron yang dimiliki oleh atom tersebut. Bilangan oksidasi tidak selalu sesuai dengan muatan pada molekul. Dalam suatu reaksi redoks, bilangan oksidasi dapat membantu kita dalam menentukan mana spesies teroksidasi dan mana spesies yang mengalami reduksi. Ketika satu spesies mengalami peningkatan bilangan oksidasi dari sebelum reaksi hingga setelah reaksi, maka spesies tersebut mengalami oksidasi. Namun, jika bilangan oksidasinya menurun dari sebelum reaksi hingga setelah reaksi maka spesies tersebut dikatakan mengalami reduksi. Bilangan oksidasi juga berguna dalam penyetaraan persamaan reaksi kimia redoks. Tujuannya yaitu memastikan jumlah total elektron yang hilang dalam oksidasi sama jumlahnya dengan elektron yang diperoleh melalui reduksi. Oleh karena itu sebelum belajar reaksi reduksi oksidasi terlebih dahulu kita harus mengenal bilangan oksidasi. Cara Menentukan Bilangan Oksidasi Bilangan oksidasi dapat dituliskan dengan tanda plus + atau minus - yang kemudian diikuti angka yang menunjukkan besarnya. Suatu atom dalam keadaan dasar atau berdiri sendiri memiliki bilangan oksidasi 0, contohnya yaitu atom H2, Fe, Cl2, dan lain-lain. Suatu atom yang bermuatan ion memiliki bilangan oksidasi sesuai dengan muatannya. Contohnya Fe2+ memiliki bilangan oksidasi +2, ion Cl– memiliki bilangan oksidasi -1. Dalam suatu senyawa, logam golongan I A memiliki bilangan oksidasi +1. Contohnya yaitu dalam senyawa NaCl, maka Na memiliki bilangan oksidasi +1+. Dalam suatu senyawa, logam golongan II A memiliki bilangan oksidasi +2. Contohnya yaitu CaCO3 dimana Ca memiliki bilangan oksidasi +2. Dalam suatu senyawa, logam golongan III A memiliki bilangan oksidasi +3. Contohnya yaitu AlOH3 dimana Al memiliki bilangan oksidasi +3. Dalam suatu senyawa, unsur halogen memiliki bilangan oksidasi -1. Contohnya yaitu HCl dimana Cl memiliki bilangan oksidasi -1. Hidrogen dalam suatu senyawa memiliki bilangan oksidasi +1. Contohnya yaitu dalam HCl, hidrogen memiliki bilangan oksidasi +1. O dalam suatu senyawa memiliki bilangan oksidasi -2, namun oksigen dalam peroksida H2O2 memiliki bilangan oksidasi -1. Total jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk satu senyawa adalah 0. Total jumlah bilangan oksidasi unsur-unsur yang membentuk senyawa ion adalah sesuai muatan ionnya. Jenis Reaksi Redoks dan Contohnya Adapun untuk beragam macam reaksi rodoks dalam ilmu kimia, diantaranya adalah sebagai berikut; Reaksi Pembakaran Reaksi pembakaran adalah salah satu contoh reaksi redoks antara senyawa tertentu dengan oksigen O2 untuk membentuk produk yang mengandung oksigen. Jika salah satu reaktannya adalah jenis hidrokarbon, maka produk akhirnya adalah air dan karbon dioksida. Contoh reaksinya yaitu pembakaran oktana yang merupakan suatu hidrokarbon penyusun gasoline dalam mesin kendaraan yang melibatkan reaksi redoks. 2C8​H18​+25O2​→16CO2​g+18H2​O Dalam hal ini, oktana mengalami oksidasi menjadi karbon dioksida, sedangkan oksigen mengalami reduksi menjadi air. Reaksi Autoredoks Reaksi autoredoks atau dapat juga disebut dengan disproporsionasi adalah reaksi dimana reaktan tunggal dapat mengalami oksidasi dan reduksi sekaligus sehingga menjadi produk reduksi dan produk oksidasi. Contohnya yaitu reaksi berikut 3ClO−→ClO3−​+2Cl− Dalam reaksi tersebut kita dapat melihat bilangan oksidasi klorin pada reaktan yaitu +1, namun pada produk menjadi +5 dan -1. Dengan hal tersebut maka klorin mengalami kenaikan bilangan oksidasi oksidasi dan mengalami penurunan bilangan oksidasi reduksi dalam waktu yang bersamaan. Reaksi Penggantian Tunggal Reaksi penggantian tunggal adalah reaksi yang melibatkan dua elemen untuk bereaksi seperti logam yang bereaksi dengan asam encer untuk membentuk garam dan gas hidrogen. Berikut ini contoh reaksinya Zn+2HCl→ZnCl2+H2 Dalam reaksi tersebut Zn mengalami peningkatan bilangan oksidasi dari 0 menjadi +2, sedangkan Hidrogen mengalami penurunan bilangan oksidasi dari +1 menjadi 0. Penyetaraan Reaksi Redoks Untuk menyetarakan reakso redoks dapat dilakukan dengan cara setengah reaksi. Step yang perlu anda lakukan yaitu sebagai berikut Bagi reaksi menjadi setengah reaksi berdasarkan ion Setarakan jumlah atom setengah reaksi tersebut secara stoikiometrik melalui penambahan air, ion hidrogen H+ atau ion hidroksil OH– ke dalam setengah reaksi tersebut jika diperlukan. Setarakan muatan setengah reaksi dengan menambahkan elektron Kalikan masing-masing reaksi dengan konstanta tertentu sehingga memiliki jumlah elektron yang sama Tambahkan dua reaksi tersebut dengan elektron yang terlibat antara kedua reaksi harus sama sehingga dapat dihilangkan Contoh kasusnya yaitu reaksi antara KMnO4 dengan HI dalam larutan asam MnO4– + I– → I2 + Mn2+ Bagi reaksi menjadi dua I– → I2 MnO4– → Mn2+ Setarakan jumlah atom dari setenah reaksi, pertama dengan menyetarakan semua atom kecuali H dan O. 2 I– → I2 MnO4– → Mn2+ + 4 H2O Karena dalam reaksi ini dilakukan pada suasana larutan asam, maka penambahan ion hidrogen dan air diperlukan MnO4–+8 H+→ Mn2++4 H2O Dalam setengah reaksi tersebut telah setara untuk jumlah atomnya Setarakan muatan dari masing-masing setengah reaksi dengan penambahan elektron. 2 I– → I2 + 2e– 5 e– + 8 H+ + MnO4– → Mn2+ + 4 H2O Setarakan jumlah elektron dari kedua reaksi dengan mengalikannya dengan konstanta. 52I– → I2 +2e– 25e– + 8H+ + MnO4– → Mn2+ + 4H2O Maka dihasilkan setengah reaksi yang setara yaitu 10 I– → 5 I2 + 10 e– 16 H+ + 2 MnO4– + 10 e– → 2 Mn2+ + 8 H2O Tahap terakhir yaitu menambahkan kedua reaksi tersebut menjadi satu reaksi dengan menghilangkan elektronnya. 10 I–+10 e–+16 H++2 MnO4–→ 5I2+2 Mn2++10e–+8H2O Atau dapat juga dituliskan sebagai 10 I–+16 H++ 2MnO4–→5 I2+2Mn2++8H2O Contoh Soal Redoks dan Jawabannya Agar memperjelas terhadap apa yang sudah dipaparkan tentang materi reaksi rodoks dalam ilmu kimia, berikut inilah contoh soal reaksi rodoks beserta dengan bahasannya. Antara lain; Tentukan bilangan oksidasi masing masing atom dalam senyawa H2CO3 Tentukan bilangan oksidasi masing masing atom dalam ZnOH42- Tentukan mana spesi ter-oksidasi dan ter-reduksi dari reaksi berikut 2 Cr++Sn4+→Cr3++Sn2+ JawabanCr+ teroksidasi dan Sn4- tereduksi Tuliskan reaksi yang setara dari persamaan reaksi berikut NaBr+Cl2→NaCl+Br2 Jawaban2 NaBr+Cl2→2NaCl + Br2 Setarakan persamaan reaksi berikut jika dilakukan dalam suasana asam HCOOH+MnO4–→CO2+Mn2+ Jawaban6 H+ + 2 MnO4– + 5 HCOOH → 2 Mn2+ + 8 H2O + 5 CO2 Itulah tadi materi yang dapat dituliskan terkait dengan pengertian redoks, bilangan oksidasi, cara penyetaraan, contoh soal dan jawabannya dalam ilmu kimia. Semoga melalui artikel ini bisa memberikan wawasan serta menambah pengetahuan bagi segenap pembaca. YLHalo Kak, jawabannya contoh reaksi autoredoks adalah Clâ‚‚ + 2NaOH➝ NaCl + NaClO + Hâ‚‚O. Perubahan biloks Cl dari 0 menjadi -1 dan +1. Yuk simak penjelasan ini Reaksi autoredoks adalah reaksi redoks dimana hanya satu jenis atom yang bilangan oksidasinya berubah. Contohnya adalah reaksi berikut Clâ‚‚ + 2NaOH➝ NaCl + NaClO + Hâ‚‚O Pada reaksi tersebut, Cl mengalami perubahan bilangan oksidasi dari 0 menjadi -1 reduksi dan menjadi +1 oksidasi. Lihatlah gambar supaya lebih jelas. Jadi berikut adalah penulisan contoh reaksi autroredoks Clâ‚‚ + 2NaOH➝ NaCl + NaClO + Hâ‚‚O perubahan bilangan oksidasi Cl dari 0 menjadi -1 dan +1. Terima kasih sudah bertanya Selalu gunakan Roboguru sebagai teman belajarmu yaYah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan! TNTessa N05 Agustus 2021 1304Pertanyaantuliskan contoh reaksi autoredoks dan tentukan perubahan bilangan oksidasinya2rb+2Jawaban terverifikasiLAMahasiswa/Alumni Institut Teknologi Bandung06 Agustus 2021 1059Hai Kak Tessa semoga terbantu ya ^^Yah, akses pembahasan gratismu habisDapatkan akses pembahasan sepuasnya tanpa batas dan bebas iklan!Mau pemahaman lebih dalam untuk soal ini?Tanya ke ForumBiar Robosquad lain yang jawab soal kamuRoboguru PlusDapatkan pembahasan soal ga pake lama, langsung dari Tutor!Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS! Dalam reaksi oksidasi reduksi modern, keberadaan bilangan oksidasi yang dimiliki suatu zat sangat penting. Bilangan oksidasi adalah muatan listrik yang seakan-akan dimiliki oleh unsur dalam suatu senyawa atau ion. Namun, dalam artikel ini tidak akan membahas terlalu jauh mengenai bilangan oksidasi biloks. Materi yang akan kita bahas adalah mengenai reaksi autoredoks atau reaksi disproporsionasi. Tahukah kalian apa yang dimaksud dengan reaksi autoredoks itu? Sebelum dapat menjawab pertanyaan tersebut, kita akan membahas terlebih dahulu mengenai reaksi reduksi oksidasi redoks dan bilangan oksidasi berikut ini. Selamat membaca dan belajar, semoga bisa paham. Reaksi Reduksi Oksidasi dan Bilangan Oksidasi Bagaimana bilangan oksidasi dapat menjelaskan reaksi redoks? Untuk mengetahui jawabannya, tinjau reaksi antara SO2 dan O2 membentuk SO3. Reaksi kimianya dapat ditulis sebagai berikut. 2SO2g + O2g → 2SO3g Jika dikaji berdasarkan konsep pengikatan oksigen maka reaksi tersebut adalah reaksi oksidasi. Jika dikaji berdasarkan transfer elektron maka Anda mungkin akan bingung, mengapa? Pada reaksi tersebut tidak terjadi transfer elektron, tetapi melalui penggunaan bersama pasangan elektron membentuk ikatan kovalen. Oleh karena senyawa SO3 merupakan senyawa kovalen perhatikan gambar struktur lewis SO2 dan SO3 di bawah ini, maka reaksi tersebut tidak dapat dijelaskan dengan konsep transfer elektron. Sesungguhnya, banyak reaksi redoks yang tidak dapat dijelaskan dengan transfer elektron maupun dengan pengikatan oksigen, di antaranya adalah sebagai berikut. CO2g + 4H2g → CH4g + 2H2Ol I2g + 3Cl2g → 2ICl3g Cus + HNO3aq → CuNO32aq + NO2g + H2Ol Na2S2O3aq + 2HClaq → 2NaClaq + H2Ol + SO2g + Ss Oleh karena banyak reaksi redoks yang tidak dapat dijelaskan dengan konsep pengikatan oksigen maupun transfer elektron maka para pakar kimia mengembangkan konsep alternatif, yaitu perubahan bilangan oksidasi. Menurut konsep perubahan biloks, jika dalam reaksi bilangan oksidasi atom meningkat maka atom tersebut mengalami oksidasi. Sebaliknya, jika bilangan oksidasinya turun maka atom tersebut mengalami reduksi. Catatan Penting! Pada konsep perubahan bilangan oksidasi, yang dimaksud dengan reduktor dan oksidator adalah sebagai berikut. Reduktor adalah zat yang mengalami oksidasi pertambahan bilangan oksidasi. Oksidator adalah zat yang mengalami reduksi penurunan bilangan oksidasi. Berdasarkan konsep bilangan oksidasi, apakah reaksi SO2 dan O2 tersebut merupakan reaksi redoks? Untuk mengetahui suatu reaksi tergolong reaksi redoks atau bukan menurut konsep perubahan bilangan oksidasi maka perlu diketahui biloks dari setiap atom, baik dalam pereaksi maupun hasil reaksi. Biloks dari SO2, O2, dan SO3 adalah 0 pelajari kembali aturan bilangan oksidasi. Biloks O dalam SO2 dan SO3 = –2, maka biloks S dalam SO2 = +4 dan biloks S dalam SO3 = +6. Secara diagram dapat dinyatakan sebagai berikut. Berdasarkan diagram tersebut dapat disimpulkan bahwa 1. atom S mengalami kenaikan biloks dari +4 menjadi +6, peristiwa ini disebut oksidasi. 2. atom O mengalami penurunan biloks dari 0 menjadi –2, peristiwa ini disebut reduksi. Dengan demikian, reaksi tersebut adalah reaksi redoks. Manakah reduktor dan oksidator pada reaksi di atas? Oleh karena molekul O2 menyebabkan molekul SO2 teroksidasi maka molekul O2 adalah oksidator. Molekul O2 sendiri mengalami reduksi akibat molekul SO2 sehingga SO2 disebut reduktor. Catatan Penting! Walaupun biloks yang berubah hanya satu atom dalam molekul, tetapi yang disebut reduktor atau oksidator bukan atomnya, melainkan molekulnya. Contoh Soal Reaksi Redoks Menurut Perubahan Bilangan Oksidasi Tentukan manakah oksidasi dan reduksi serta reduktor dan oksidator pada reaksi berikut ini. CO2g + 4H2g → CH4g + 2H2Og Jawab Tentukan biloks setiap atom. Dalam CO2, biloks O = -2 dan biloks C = +4 Dalam H2, biloks H = 0 Dalam CH4, biloks H = +1 dan biloks C = -4 Dalam H2O, biloks H = +1 dan biloks O = -2 Atom C mengalami penurunan biloks dari +4 menjadi -4 reduksi dan atom H mengalami kenaikan biloks dari 0 menjadi +1 oksidasi. Dalam bentuk diagram dapat dinyatakan sebagai berikut. Sebagai reduktor adalah molekul H2 dan sebagai oksidator adalah molekul CO2. Reaksi Autoredoks Disproporsionasi Suatu reaksi redoks reduksi oksidasi tergolong sebagai reaksi autoredoks atau swaredoks atau disproporsionasi jika terdapat suatu zat yang mengalami reaksi reduksi dan reaksi oksidasi sekaligus. Jadi, zat tersebut mengalami kenaikan sekaligus penurunan bilangan oksidasi. Contoh Pada reaksi ini, bilangan oksidasi atom S pada senyawa natrium tiosulfat Na2S2O3 mengalami dua jenis perubahan bilangan oksidasi, yaitu kenaikan dan penurunan. Jadi, atom S tersebut mengalami reaksi reduksi sekaligus reaksi oksidasi atau disebut juga reaksi autoredoks. Sekarang perhatikan reaksi di bawah ini, menurut kalian apakah reaksi tersebut termasuk reaksi autoredoks/disproporsionasi atau bukan? Pada persamaan reaksi di atas, atom Pb yang memiliki bilangan oksidasi 0 mengalami reaksi oksidasi membentuk senyawa PbSO4 yang memiliki bilangan oksidasi untuk atom Pb sebesar +2. Kemudian, senyawa PbO2 yang memiliki bilangan oksidasi untuk atom Pb sebesar +4 mengalami reaksi reduksi membentuk senyawa PbSO4 yang memiliki bilangan oksidasi untuk atom Pb sebesar +2. Perhatikan bahwa atom yang sama dari dua zat yang berbeda dan memiliki bilangan oksidasi yang berbeda, mengalami reaksi yang menghasilkan senyawa yang sama. Dalam hal ini zat pereduksi dan pengoksidasinya berbeda, sehingga reaksi di atas bukan reaksi autoredoks. Contoh Soal Reaksi Autoredoks 1 Hidrogen peroksida dipanaskan pada suhu di atas 60oC dan terurai menurut persamaan reaksi berikut. H2O2l → H2Ol + O2g Apakah reaksi tersebut merupakan reaksi disproporsionasi atau bukan? Jelaskan! Jawab Biloks atom O dalam H2O2 adalah -1. Setelah terurai berubah menjadi -2 dalam H2O dan 0 dalam O2. Persamaan kerangkanya adalah sebagai berikut. Oleh karena molekul H2O2 dapat berperan sebagai oksidator dan juga reduktor maka reaksi tersebut dinamakan reaksi disproporsionasi atau swaredoks. Contoh Soal Reaksi Autoredoks 2 Apakah reaksi berikut termasuk reaksi autoredoks atau bukan? Jelaskan! Cl2 + 2KOH → KCl + KClO + H2O Jawab Pada reaksi ini, bilangan oksidasi atom Cl pada molekul Cl2 mengalami dua jenis perubahan bilangan oksidasi, yaitu kenaikan dan penurunan. Jadi, atom Cl tersebut mengalami reaksi reduksi sekaligus reaksi oksidasi atau disebut juga reaksi autoredoks. Contoh Soal Reaksi Autoredoks 3 Apakah reaksi berikut termasuk reaksi autoredoks atau bukan? Jelaskan! 2H2S + SO2 → 3S + 2H2O Jawab Perubahan bilangan oksidasi unsur-unsur pada reaksi tersebut adalah sebagai berikut. Pada reaksi tersebut, H2S berfungsi sebagai reduktor sedangkan SO2 berfungsi sebagai oksidator. Meskipun unsur S dari zat yang berbeda mengalami penurunan dan kenaikan bilangan oksidasi, namun karena zat pereduksi dan pengoksidasi berbeda, maka reaksi tersebut bukan termasuk reaksi autoredoks. Ilustrasi reaksi autoredoks sebagai salah satu reaksi kimia. Foto PixabayReaksi autoredoks masuk ke dalam salah satu reaksi kimia. Reaksi kimia biasanya melibatkan banyak zat kmia yang bisa dipadukan, untuk membentuk suatu zat baru. Reaksi ini biasanya secara otomatis diikuti dengan berbagai perubahan kimia. Dalam mata pelajaran Kimia SMA, reaksi autoredoks sering disebut dengan istilah disproporsionasi. Reaksi autoredoks merupakan salah satu jenis reaksi redoks yang melibatkan proses reduksi dan oksidasi. Penting untuk diingat, reduksi adalah penerimaan elektron atau penurunan bilangan oksidasi. Sementara itu, oksidasi adalah pelepasan elektron atau peningkatan bilangan buku Cara Cepat Kuasai Konsep Kimia dalam 8 Jam SMA Kelas 12 tulisan Agus Kamaludin 2013 25, reaksi autoredoks adalah reaksi ketika suatu zat mengalami reaksi reduksi dan oksidasi secara serentak. Artinya, reaksi redoks yang menjadi oksidator dan reduktornya merupakan zat yang semua reaksi termasuk reaksi autoredoks. Syarat utamanya, yaitu ada unsur yang punya lebih dari satu bilangan oksidasi atau biloks. Adapun unsur yang tidak bisa mengalami autoredoks, apabila bilangan oksidasi sudah mencapai angka maksimal maupun Reaksi AutoredoksReaksi ini ternyata dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Lantas, apa saja contoh reaksi autoredoks? Dirangkum dari buku Rangkuman Kimia SMA karangan Nirhayati Rahayu, dkk 2009 47, berikut reaksi autoredoks yang perubahannya dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Foto Pixabay1. Pembentukan Garam Dapur dari Natrium HiplokloritReaksi autoredoks yang dihasilkanOksidator = ClReduktor = ClHasil Reduksi = 2NaClHasil Oksidasi = NaClO32. Pembentukan Garam Natrium Iodida dari Reaksi antara Iodin dengan Natrium HidroksidaReaksi autoredoks yang dihasilkanOksidator = l2Reduktor = l2Hasil Reduksi = NaIHasil Oksidasi = NaIO33. Pembentukan Garam Natrium Klorida dari Reaksi antara Natrium Hidroksida dengan Gas KlorinReaksi autoredoks yang dihasilkanOksidator = Cl2Reduktor = Cl2Hasil Reduksi = NaClHasil Oksidasi = NaClO4. Pembentukan Garam Kalium Klorida dari Reaksi antara Gas Klorin dengan Kalium HidroksidaReaksi autoredoks yang dihasilkanOksidator = Cl2Reduktor = Cl2Hasil Reduksi = KClHasil Oksidasi = KClOReaksi autoredoks melibatkan proses reduksi dan oksidasi secara serentak. Foto PixabayPerubahan yang timbul akibat reaksi autoredoks juga akan melibatkan pergerakan dari elektron. Pergerakan elektron ini sangat berperan penting, baik dalam pemutusan suatu ikatan kimia maupun pembentukan suatu ikatan kimia yang mengetahui contoh reaksi autoredoks dalam kehidupan sehari-hari, dapat disimpulkan bahwa adanya reaksi kimia ini, bertujuan untuk memunculkan dua zat yang memiliki unsur berbeda antara satu dengan yang reaksi autoredoks pertama kali dipelajari menggunakan tartrat dan dilakukan oleh Johan Gadolin. Penggunaannya pun ditemukan pada tahun 1788. Seiring berjalannya waktu dan penelitian terus dikembangkan, pada tahun 1937 ditemukanlah siklus asam nitrat oleh Hans Adolf Krebs. Namanya sempat sangat melambung, karena beberapa penemuan yang telah pula salah satu reaksi kimia yang melibatkan asam piruvat dan ditemukan oleh Hans Adolf Krebs, yaitu reaksi fermentasi. Dalam reaksi tersebut akan ada yang bertindak sebagai reduktor dan oksidator. Selain itu, ada juga salah satu unsur yang menjadi donor elektron dan akseptor pengertian reduksi dalam reaksi kimia?Apa pengertian oksidasi dalam reaksi kimia?Apa syarat utama reaksi autoredoks?

tuliskan contoh reaksi autoredoks dan tentukan perubahan bilangan oksidasinya